Banyak Pelaku Usaha di Wonosobo Belum Berbadan Hukum, Jadi Kendala Naik Kelas dan Bersaing di Pasar
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang utama perekonomian Kabupaten Wonosobo.
Dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap jumlah pelaku usaha, sektor ini terus mendapat perhatian pemerintah daerah untuk dikembangkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Wonosobo Retno Eko Syafariyati mengungkapkan, mayoritas usaha di Wonosobo masih berskala mikro dan kecil.
Baca Lainnya :
- Disparbud Wonosobo Perkuat Sektor wisata dengan Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif0
- Uji Coba Makan Siang Gratis di Telah Usai, Program akan Dilanjut di Bulan Januari di Seluruh Sekolah0
- Layanan Disdukcapil Wonosobo Bisa Melalui Website0
- Wonosobo Kabupaten Informatif, Raih Peringkat 3 Jateng0
- Wabup Wonosobo Tutup Creative Preneur Festival 2024 Bertema ‘Nyawang Nyandhang Nyam-Nyam’0
Berdasarkan data Online Single Submission (OSS), tahun lalu tercatat lebih dari 13.000 Nomor Induk Berusaha (NIB), dengan sekitar 65 persen di antaranya adalah usaha mikro kecil.
“Kebanyakan UMKM di Wonosobo bergerak di sektor makanan, seperti industri keripik dan kerupuk. Ini menjadi salah satu ikon ekonomi daerah. Namun sebagian besar pelaku usaha belum berbadan hukum, sehingga sulit menjangkau pasar ekspor,” ujar Retno, Minggu (8/12/2024).