Forum Arpusda DIY Kunjungi Arpusda Wonosobo, Ini yang Dipelajari

By Analisis Media 05 Agu 2022, 07:52:11 WIB   Teknologi   suarabaru.id   Klik Link Berita

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan sebuah keharusan. Hal itu, lanjutnya, sebagai upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya, termasuk bidang kearsipan.

“Untuk itu, Pemkab Wonosobo terus melakukan pengembangan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) sebagai upaya percepatan proses pelayanan kearsipan di Wonosobo,” tuturnya.

Afif mengatakan hal itu saat menerima Forum Komunikasi Arsiparis dan Pustakawan se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis, (04/07/2022) di Pendopo Bupati Selatan.

Baca Lainnya :

Menurutnya, dalam penerapannya, aplikasi Srikandi juga harus didukung dengan budaya kerja yang sehat, sehingga selain beradaptasi dengan penerapan teknologi yang ada, juga terus melakukan koordinasi kerja lintas sektoral sebagaimana regulasi yang ada.

“Pemkab Wonosobo terus beradaptasi dengan Srikandi, semoga memberikan kemudahan layanan informasi untuk masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, penyelamatan naskah kuno juga terus dilakukan, meliputi aspek pelestarian, pengawetan, dan perbaikan dari berbagai ancaman kultural dan fisik.

“Arpusda sudah melakukan digitalisasi naskah kuno sebanyak 33 naskah, Mengingat tata kelola kearsipan yang baik mampu meluruskan sejarah secara terjaga dan utuh,” jelas dia.

Tujuannya, kata dia, guna mengenal lebih dekat pengelolaan naskah kuno dan implementasi Srikandi di Wonosobo. Karena pengelolaan Srikandi ternyata sangat baik.

Pihaknya melakukan kunjungan ini, fokus ingin belajar pada dua hal yaitu pengelolaan naskah kuno dan implementasi Srikandi

“Saya berharap Arpusda dapat menjadi instansi yang diperhitungkan dalam setiap pengambilan kebijakan publik,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Arpusda Wonosobo Musofa mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 42.989 judul koleksi termasuk naskah bahasa Arab yang berusia 152 tahun.

“Selain itu, kami juga semakin masif bekerjasama dengan beberapa pihak terkait, baik psikolog maupun komunitas lainnya, sebagai upaya peningkatan layanan, regulasi dan fasilitas lainnya agar lebih kreatif dan menarik,” tandasnya.