Gelar Sosialisasi, Bawaslu Wonosobo Ajak Masyarakat Aktif Awasi Pemilu 2024
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat pada pemilu 2024 mendatang, Bawaslu Kabupaten Wonosobo menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bersama dengan tokoh masyarakat, kalangan akademisi, ormas, dan juga mahasiswa, di Hotel Kresna Wonosobo, Jum'at 7 September 2022.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid menyebut, sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya proses Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya masyarakat harus ikut andil dalam mensukseskan Pemilu 2024. Karena itu, dibutuhkan sinergitas dari berbagai pihak.
Baca Lainnya :
- Tanah Longsor Terjadi di Desa Kumejing Wonosobo, Satu Rumah Rusak Berat0
- Ide Kreatif Kades Talunombo Antisipasi Penanganan Kebakaran0
- Seorang Penyadap Getah Pinus Ditemukan Meninggal di Bendungan Tirip Wadaslintang0
- Hujan Picu Tanah Longsor di Wonosobo dan Purworejo0
- Hujan Deras Sebabkan Longsor di Kumejing, Ancam 30 Rumah Warga0
"Jadi sudah sewajarnya jika masyarakat turut serta mengawasi Pemilu agar nantinya pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang amanah dan berkualitas," kata Sumali.
Ia menambahkan, seluruh elemen masyarakat diharapkan turut serta melakukan pengawasan di setiap tahapan pemilu guna mencegah terjadinya pelanggaran pemilu.
Sumali juga mengajak kepada para peserta sosialisasi agar dapat ikut mengawasi serta melaporkan jika menjumpai praktik politik uang, berita hoax dan sara pada pemilu nantinya.
“Jika di tahapan pemilu terjadi pelanggaran, maka masyarakat bisa menyampaikannya ke Bawaslu Kabupaten Wonosobo," imbuhnya.
Bawaslu Kabupaten Wonosobo disebut Sumali akan bekerjasama dengan aparat Kepolisian dan Kejaksaan dalam penindakan setiap pelanggaran pemilu yang nantinya akan dijumpai.
"Harapannya, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan pencegahan pelanggaran pemilu dapat meningkatkan kaulitas pemilu yang akan datang," tandasnya.
Senada, Koordinator sekertariat Bawaslu Wonosobo Eko Widi Nugroho berharap setelah acara tersebut, nantinya peserta dapat memberikan informasi maupun edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menjadi pemilih yang cerdas serta pemilu yang patuh terhadap undang-undang.
Untuk mencegah praktik politik uang, pihaknya juga telah membentuk Desa Pengawasan yang akan menjadi contoh bagi desa lain untuk menghindari praktik politik uang yang rentan terjadi utamanya di wilayah desa.
"Kami berharap adanya sosialisasi ini mampu meminimalisir potensi pelanggaran pada pemilu mendatang," pungkasnya.