Kerajinan Bambu Warga Desa Mudal Mojotengah Berhasil Tembus Pasar Nasional

Berdiri sejak tahun 2016, usaha kerajinan bambu milik warga Dusun Binangun Desa Mudal Mojotengah sukses menembus pasar Nasional.
Berawal dari meneruskan usaha orang tua, Juan berinisiatif mengembangkan produk kerajinan yang dihasilkan. Saat ini ia bersama dengan karyawannya berhasil membuat kerajinan dari bambu yang beraneka ragam mulai dari tas, besek kenduri, lampion, pot, blok tisu, hingga kursi. Berkat kerja kerasnya, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan sampai luar pulau, bahkan ia mengaku produknya sudah laku sampai NTT, NTB dan Sumatera. Saat ditemui, Juan menceritakan bahwa produknya saat ini hanya dijual secara offline saja. Ia belum menjual di situs online lantaran terkendala sumber daya manusia yang belum mencukupi.
Juan menjelaskan, produknya dijual mulai dari harga 2 ribu sampai dengan 1,3 juta rupiah. Sedangkan untuk besek kenduri ia jual mulai dari 7500 tergantung ukuran.
Memasuki musim penghujan Juan mengaku kesulitan dalam proses produksi. Bambu yang seharusnya kering dalam satu hari, di musim hujan butuh waktu 2 sampai 3 hari. Kedepan ia berharap, usaha miliknya dapat mengurangi angka pengangguran di sekitar tempat tinggalnya, sedangkan kepada Pemkab Wonosobo untuk dapat memfasilitasi pelatihan terkait produksi anyaman bambu dan pelatihan pemasaran.