Krakal Santren, Sentra Rengginang di Wonosobo Sudah Rambah Pasar Luar Kota

Ika Istanta, Kepala Seksi Pemerintaha Desa Karangluhur yang pernah menggeluti industri Rengginang, menceritakan bahwa dari 168 KK di Krakal Santren sebagian besar warganya masih bekerja dalam bidang produksi rengginang. Ika juga menyebut, baik home industri skala rumahan maupun perusahaan besar yang memproduksi rengginang di wilayahnya sudah memiliki wilayah pemasaran masing-masing hingga ke luar kota, seperti Jogja, Solo, Kebumen, Ambarawa, Kudus Semarang, Demak, dan Sragen.

Berdasarkan penjelasan Ika, home industri skala sedang atau rumahan per harinya bisa memproduksi hingga 2 karton atau 54 kg rengginang, dimana setiap karton berisi 27 kg rengginang.

Selain perusahaan skala besar, saat ini ada sekitar 15-20 home industri skala sedang atau rumahan yang masih aktif memproduksi rengginang, dimana karyawannya merupakan warga Krakal Santren. Hal tersebut membuktikan bahwa Proses produksi Rengginang menjadi salah satu bidang yang memberi lapangan pekerjaan cukup luas untuk warga Krakal Santren.

Dibalik potensi tersebut, seiring perkembangan zaman warga yang memproduksi rengginang di Krakal Santren juga mengalami penurunan. Ika berharap, Pemkab dapat memberikan perhatian khusus agar Krakal Santren tetap memegang sejarah sebagai sentra produksi rengginang di Wonosobo. Perhatian yang dimaksud tidak harus dalam bentuk bantuan uang tetapi juga bisa dalam hal pelatihan atau edukasi untuk meningkatkan kemampuan dalam manajemen dan pemasaran, dan kurangnya kemampuan untuk berserikat dan berorganisasi agar aspirasi serta kendala dapat teratasi bersama.