Pendakian Gunung Pakuwojo Suguhkan Pemandangan Indah dengan Jalur Ramah
By Analisis Media
Gunung Pakuwojo dikenal karena berbagai mitos termasuk adanya batu yang menjulang tinggi yang diyakini sebagai paku baja yang ditusuk ke bumi di masa lampau. Batu itulah yang menjadi pemandangan utama puncak Pakuwojo. Posisi batu berada di tengah-tengah dua kaldera besar yang dulunya ditengarai sebagai kawah aktif yang kini berubah menjadi padang rumput atau sabana.
Salah satu pendaki, Erwin Abdillah, mengatakan bahwa jalur pendakian cukup curam sudah bisa dirasakan pada 500 meter pertama dengan kemiringan mendekati 40°. Meski begitu jalur menuju puncak Pakuwojo cukup ramai dengan adanya para petani yang berlalu lalang tiap pagi hingga siang membawa pupuk dengan sepeda motornya. Ketika jalan batu atau makadam habis, jalur utama ke puncak harus dilalui dengan lebih hati-hati karena berada di tebing.
Erwin menyarankan, jika ingin mendaki gunung Pakuwojo lebih baik pagi hari karena jalurnya cukup curam dan jalannya sudah ditumbuhi rumput cukup tinggi. Apalagi kondisi kabut yang cukup tebal di siang hari di bulan-bulan ini. Dari start hingga puncak, dibutuhkan waktu sekitar 50 hingga 60 menit bergantung pada kecepatan pendaki serta jalur yang diambil. Ada 3 jalur yang bisa dipilih, namun kini pendaki banyak melalui jalur petani dan melewati lahan di dekat gerbang masuk Telaga Cebong Bukit Sikunir, sehingga disarankan bertanya langsung kepada petani serta jangan sampai merusak lahan yang dilalui.