Terdampak Bendungan Bener, Ganjar Pranowo Dorong Warga Tiga Desa di Kecamatan Kepil Aktif di Koperas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong warga di tiga desa di Kecamatan Kepil, Wonosobo yang terdampak Bendungan Bener, untuk aktif di Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto. Hal itu agar mereka bisa mendapatkan manfaat maksimal dari keberadaan koperasi tersebut.
Hal itu disampaikannya Ganjar Pranowo saat menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dan pemerintah desa, untuk pengelolaan sabuk hijau bendungan bener, di Balai Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil, Wonosobo, Kamis, 29 Desember 2022.
Melansir laman resmi Pemprov Jateng, tiga desa yang turut dalam perjanjian kerja sama itu adalah Desa Gadingrejo, Burat, dan Bener di Kecamatan Kepil. perjanjian kerja sama tersebut antara BBWS-SO dan pemerintah desa, yang kemudian diserahkan pada Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto.
Baca Lainnya :
- Peringatan HKSN Wonosobo 2022, Momentum Perkuat Solidaritas 0
- Terpantau, Stok Bahan Pokok di Sejumlah Pasar Wonosobo Stabil 0
- Infaq Yakaumi Berkiprah Lagi Sejahterakan Masyarakat Wonosobo 0
- Wonosobo Jadikan HKSN 2022 Momentum Perkuat Solidaritas dalam Selesaikan Masalah Sosial0
- HKSN 2022 Jadi Momentum Perkuat Solidaritas dalam Selesaikan Masalah Sosial0
Ganjar Pranowo mengaku senang atas tercapainya kerja sama itu. Menurut dia, masyarakat di sekitar Bendungan Bener bisa memanfaatkan dan mengakses Daerah Aliran Sungainya. “Nanti dari koperasi yang akan mengelola, dikasih bantuan tanaman. Ada juga inisiatif masyarakat,” katanya.
Gubernur berambut putih itu juga mendorong agar manajemen koperasinya disiapkan sebaik mungkin. Dengan demikian, semua masyarakat bisa terlibat dalam pengelolaannya. Area-area yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik, ujar Ganjar, bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga.
Ganjar mengatakan, total lahan terdampak sabuk hijau Bendungan Bener untuk wilayah Wonosobo luasnya mencapai 50 hektare. Sementara di Purworejo, yang terdampak sabuk hijau sekitar 33 hektare.
Model pengelolaan serupa nantinya juga akan diterapkan di Purworejo. Dengan demikian, selain merasakan manfaat keberadaan Bendungan Bener, masyarakat juga akan punya rasa memiliki terhadap bendungan tersebut.
“Kita harapkan lebih banyak lagi dan manfaatnya dapat dilihat dengan kasat mata. Ini lho, contohnya di Wonosobo,” terang dia.
Ketua Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto, Komarudin mengatakan, saat ini jumlah anggota aktif koperasi sebanyak 282 unit. Setelah penandatanganan ini, perencanaan pengelolaan segera dilakukan.
“Unit usaha (salah satunya) pengelolaan buah-buahan. Saat ini sudah ada hasil dari tanaman yang di lokasi, yang sudah ada di situ, tapi belum berani kami kelola. Nanti bisa dikelola setelah ada PKS,” ucap Komarudin, saat berinteraksi dengan Ganjar Pranowo.