Aksi Gerakan Cinta Serayu, 300 Pohon Langka Ditanam di Arboretum Kalianget

By Analisis Media 18 Jul 2022, 15:11:10 WIB   Kesehatan   indonesiakini.go.id   Klik Link Berita

Kondisi sedimentasi Sungai Serayu saat ini cukup memprihatinkan, sehingga mengancam kelestarian lingkungan flora dan fauna sekitar. Hal tersebut menjadikan Pemkab Wonosobo menginisiasi Gerakan Cinta Serayu sebagai tindakan konkrit, antara lain melalui pencanangan penanaman pohon serentak di desa dan kecamatan se-Wonosobo. Harapannya melalui gerakan ini, lingkungan menjadi sehat dan bersih, tutur Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat dalam arahannya saat membuka gerakan menanan serentak, di Taman Arboretum Kalianget, Jumat, (15/07/2022). 

Lanjut Afif, persoalan kerusakan lingkungan menjadi bagian penting untuk diperhatikan dengan serius. Tak hanya fokus di bantaran Sungai Serayu saja, namun semua sungai yang ada di Kabupaten Wonosobo perlu juga selalu dirawat dan dijaga bersama-sama. Tak kalah pentingnya, gerakan peduli alam ini juga dilakukan di lingkungan sekolah, sebagai proses pembelajaran peduli kelestarian alam yang lebih menyenangkan. 

“Tidak hanya di Sungai Serayu saja, namun ke depannya semua sungai yang ada di Wonosobo harus benar-benar kita jaga bersama, termasuk sampai pada lingkup desa dan kecamatan bahkan sekolah,” kata Afif. 

Baca Lainnya :

Adanya gerakan bersih peduli lingkungan yang rutin diadakan serentak mampir membantu membersihkan lingkungan Wonosobo. 

Afif berharap, gerakan peduli lingkungan secara serentak bisa dilaksanakan secara rutin,  yang melibatkan semua elemen masyarakat baik dari tingkat RT sampai tingkat Kabupaten. Untuk  memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Wonosobo. 

“Mudah-mudahan apa yang kita tanam hari ini memberikan manfaat untuk masyarakat, mari bersama kita rawat dan jaga pohon guna ekosistem lingkungan yang sehat,” imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo Widi Purwanto saat diwawancarai awak media menjelaskan, pencanangan penanaman pohon serentak tersebut penting untuk terus dilakukan demi kelestarian lingkungan hidup yang terjaga. Selain penanaman pohon, Widi menyebut ada sesi pelepasan burung sebagai simbol kebebasan yang artinya bebas dari pencemaran udara dan sampah. 

“Selain menanam pohon, juga dilanjutkan dengan aksi pelepasan burung oleh bupati sebagai simbol kebebasan dari pencemaran udara dan sampah,” tegas Widi. 

Diakuinya, jumlah pohon yang ditanam di Taman Arboretum Kalianget sebanyak 300 pohon langka. Ia berharap, dapat mengedukasi dan memotivasi masyarakat Wonosobo bagaimana menjaga lingkungan agar tetap asri. Juga masyarakat dapat belajar pola penanaman yang baik. 

“Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 300 pohon langka, saya harap masyarakat Wonosobo terus berupaya menjaga lingkungan agar tetap lestari, dan aksi peduli alam ini bisa dilakukan secara berkelanjutan” tandasnya.