Pemkab Wonosobo Pantau Harga Bahan Pokok di Sejumlah Tempat Jelang Nataru
Pemkab Wonosobo melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Wonosobo, selama waktu 2 hari ini, memantau harga komoditas pokok di tiga pasar besar yaitu, Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek, dan Pasar Garung, Kamis (22/12/2022).
Pantauan ini dalam rangka memastikan terpenuhinya kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat Wonosobo dan stabilitas peredarannya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Wonosobo, Khristiana Dhewi menjelaskan, monitoring ketersediaan harga kebutuhan pokok di pasar menjadi salah satu program kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang dilakukan secara berkala guna memantau harga, ketersediaan bahan pokok, dan bahan penting lainnya.
Baca Lainnya :
- Hari Ibu Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan dalam Momentum Indonesia Maju0
- Tabah Nahkodai KNPI Wonosobo Periode 2022-2025 0
- OJK Minta Masyarakat Hindari Jeratan Investasi Bodong dan Cerdas Pilih Pinjaman Investasi Artikel 0
- Bupati Ajak Forum Genre Wonosobo Aktif Dukung Zero Tolerance: Nikah Dini, Seks Sebelum Nikah, Napza 0
- Jelang Nataru Ketersediaan Migor Terbatas dan Harga Cabai Rawit Meroket di Pasar Induk Wonosobo 0
“Kami harus memastikan ketersediaan bahan pokok tersebut ada di pasaran, sehingga mereka mudah mengakses atau membeli kebutuhannya, selain itu harganya juga terjangkau,” jelasnya.
Lebih lanjut Dhewi mengatakan, apabila di pasar ditemukan kenaikan harga pokok yang signifikan, pihaknya akan langsung mengambil langkah cepat melalui koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait. Dimungkinkan juga menambah suplai bahan pokok ke Wonosobo atau dengan menempuh kebijakan-kebijakan strategis lainnya.
Selama monitoring di Pasar Kertek, jelas Dhewi, pihaknya menyasar beberapa bahan pokok masyarakat, misalnya minyak goreng curah malinda barko, minyak goreng kemasan sederhana atau plastik, minyak goreng kemasan premium botol atau jerigen dan gula pasir.
Kenaikan harga hanya terjadi pada minyak goreng merk Kita dan garam. Minyak goreng Kita, dari harga Rp14.000 menjadi Rp14.500 sampai 15.000 rupiah, adapun komoditas garam dari harga Rp3.000 rupiah menjadi Rp6.000.