Satpol PP Tertibkan Pedagang yang Belum Masuk Pasar Induk Wonosobo

By Analisis Media 07 Sep 2022, 13:52:53 WIB   Hukum   indonesiakini.go.id   Klik Link Berita

Petugas gabungan dari Satpol PP Wonosobo beserta perwakilan Disperkimhub, DPUPR, Perindagkom, dan Diskominfo yang berjumlah 60 orang melakukan penertiban pedagang Pasar Induk Wonosobo yang masih berjualan di trotoar sekitar jalan Resimen, Senin, (05/09/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Pasalnya, masih ditemukannya dagangan yang dianggap melanggar kenyamanan lalu lintas dan tata kelola keindahan kota. Petugas langsung menghampiri para pedagang dan mengarahkan mereka untuk tidak berjualan di atas trotoar.

Kasatpol PP Wonosobo, Sumekto Hendro K saat diwawancarai awak media mengatakan, kegiatan penertiban ini dilaksanakan mengingat masih adanya pedagang yang notabene sudah diberikan tempat berdagang di dalam pasar induk, namun belum  juga pindah sebagaimana himbauan yang telah disampaikan sebelumnya. 

Baca Lainnya :

Jelas Sumekto, pedagang diberikan selang waktu 3 hari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasilnya, terhitung sejak jumat, 2 September sampai 4 September 2022 banyak pedagang yang sudah pindah ke dalam pasar.

Di lapangan, timnya masih menemukan beberapa kasus, antara lain, ada pedagang yang sudah mendapatkan izin dari pengelola pasar, namun sampai saat ini belum mendapatkan tempat berdagang di dalam pasar sehingga terpaksa berjualan di ruas trotoar pasar. Maka pihaknya membantu mempertemukan dengan UPT terkait agar segera dicarikan  solusi dan titik temu.

“Kami menemui salah satu pedagang yang sudah mendapatkan izin namun belum mendapatkan space untuk berjualan sehingga beliau menjadi bingung, dan kami bantu mempertemukan dengan pengelola pasar guna mencari solusinya” beber Kastpol PP.

Tambah Sumekto, pihaknya akan terus melakukan pendekatan secara humanis, melakukan sosialisasi serta memberikan pemahaman kepada pedagang agar tidak merasa digusur. Juga pastikan pedagang bersedia untuk ditertibkan agar tercipta kenyamana bersama.

“Kami akan fokus penataan ke pasar dahulu dengan terus melakukan pendekatan secara humanis, melakukan sosialisasi serta memberikan pemahaman kepada pedagang agar tidak merasa digusur,” pungkasnya.