Ratusan Remaja di Wonosobo Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Dalam rangka menyongsong hari jadi yang ke-49, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menggelar sosialisasi pemeriksaan kesehatan gratis bagi remaja di Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Kamis (16/03/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mempererat sinergi dengan pemerintah daerah.
Diharapkan juga akan mempercepat penurunan angka stunting mengingat remaja adalah kelompok potensial yang dapat dilibatkan dalam pencegahan stunting.
Baca Lainnya :
- 20 Pasang Atlet Perebutkan Juara dalam Kejuaraan Tennis Lapangan Bupati Cup Wonosobo Tahun 20230
- Berikut Daftar Pemenang Kejuaraan Tennis Lapangan Bupati Cup Wonosobo Tahun 20230
- Hari Tuberkulosis Sedunia, Kasus Tuberkulosis di Wonosobo Merata di Seluruh Wilayah0
- Wonosobo Targetkan Eliminasi TBC 2028, Peran Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Perlu Ditingkatkan0
- DUH, Ada Cumi Asin Diduga Mengandung Formalin, Hasil Uji Cepat Sampel di Pasar Induk Wonosobo0
Ketua DPD PPNI Kabupaten Wonosobo M.Fahrurozy mengungkapkan, permasalahan stunting menjadi salah satu fokus perhatian DPD PPNI Kabupaten Wonosobo.
Bersama pemerintah pihaknya siap untuk mengatasi permasalahan tentang stunting yang menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Wonosobo melalui kegiatan PPNI Bergerak Menuju Generasi MAER Dalam Mengatasi Stunting.
"Perawat selalu bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesehatan salah satunya ialah permasalahan stunting. Kami bersama Pemerintah siap mengatasi stunting," ungkapnya.
Ozy menambahkan, PPNI Wonosobo merupakan wadah bagi para perawat yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Jumlah perawat perawat yang terdapat di Kabupaten Wonosobo sebanyak 1.243, tersebar di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, Puskesmas, klinik dan lainya.
Dengan kualifikasi pendidikan mulai dari perawat vokasi, sarjana keperawatan ners, dan perawat spesialis bahkan sudah ada perawat dengan kualifikasi pendidikan doktor keperawatan.
Sehingga ia menegaskan pihaknya siap untuk berjuang mengatasi stunting dan permasalahan kesehatan lainnya, tentunya bersama pemerintah dan masyarakat serta semua unsur terkait.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan bagi remaja yang digelar PPNI ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam mempererat sinergi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah stunting.
"Kami mengundang seratus orang para remaja di Desa Surengede untuk mengikuti penyuluhan dan sosialisasi pencegahan stunting, yang didahului dengan cek kesehatan gratis, ukur tinggi badan, berat badan, cek tensi, HB, cek gula darah dan pemberian tablet FE bagi remaja wanita," jelasnya.
Ozy mengatakan remaja merupakan kelompok potensial yang bisa dilibatkan dalam program pencegahan stunting.
Karena remaja merupakan calon orang tua di masa yang akan datang. Merekalah yang nantinya mempunyai peran besar dalam mewujudkan generasi-generasi berkualitas di masa yang akan datang.
Sehingga upaya yang paling tepat dalam pencegahan dan pengentasan stunting diawali dari mereka sendiri, yakni para kaum remaja.
Oleh karena itu, untuk menuju masa depan bebas stunting, para remaja harus dipersiapkan dengan matang.
Mereka diharapkan paham akan pentingnya perencanaan keluarga. Berbagai hal yang harus direncakan sebelum masuk jenjang pernikahan.
Diantaranya adalah ideal usia dan sehat, baik jasmani maupun rohani, kesiapan mental, juga kesiapan finansial atau ekonomi.
Terkait hal tersebut pemerintah daerah terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting dengan berkolaborasi dan menggandeng semua unsur yang kompeten terhadap penanganan stunting tersebut, salah satunya PPNI. (ima)