DUH, Ada Cumi Asin Diduga Mengandung Formalin, Hasil Uji Cepat Sampel di Pasar Induk Wonosobo
Tim
gabungan Pemkab Wonosobo yang digawangi Dinkes melakukan pemantauan keamanan
pangan yang beredar selama bulan Ramadan di Pasar Induk Wonosobo, Senin
(3/4/2023).
Kegiatan ini
akan menyasar 18 pasar di 15 kecamatan selama bulan Ramadan tahun ini.
Pemantauan ini
ditujukan untuk mengetahui makanan apa saja yang mengandung bahan berbahaya.
Baca Lainnya :
- Mobilitas Warga Wonosobo di Pertengahan Ramadan Mulai Meningkat, Berikut Ini Imbauan Polisi0
- Bantu Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Wonosobo, BPR BKK Jateng Serahkan CSR Rp 55 juta0
- Bupati Wonosobo Maksimalkan Potensi Wisata Kawasan Dieng, Ingin Kembalikan Seperti Dulu0
- Bupati Wonosobo Maksimalkan Potensi Wisata Kawasan Dieng, Ingin Kembalikan Seperti Dulu0
- Puluhan Kilogram Bubuk Petasan Dimusnahkan Polres Wonosobo0
Kemudian
makanan dengan tenggat kadaluarsanya yang mendekati atau mungkin telah
melewati.
Serta
sekaligus memberikan edukasi kepada penjual untuk melakukan pengamanan terhadap
makanan yang ada sehingga tidak sampai terjual ke masyarakat.
Menurut
Sutriatmoko, selaku Kasi Farmalkes Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
Dinkes Kabupaten Wonosobo ini mengatakan, pihaknya mengambil 49 sampel makanan
untuk diuji.
"Kami uji
berbagai makanan seperti rengginang, macam-macam ikan asin, ikan teri nasi,
permen, ayam, dan sebagainya," ujarnya kepada Tribunjateng.com,
Senin (3/4/2023).
Dari hasil pemantauan dan uji cepat, di Pasar Induk Wonosobo ditemukan makanan
cumi asin diduga mengandung formalin. "Dari hasil uji cepat dengan
menggunakan deteksi formalin ternyata dari 2 penjual cumi asin dua-duanya
mengandung formalin."
"Kemungkinan
itu dari distributor yang sama," ujarnya.
Dari temuan
ini, pihaknya mewanti-wanti pedagang, ke depannya untuk tidak menjual cumi asin
yang mengandung formalin.
"Dari
pedagang untuk mengembalikan ke distributornya, kalau tidak nanti minta Satpol
PP untuk disita," tambahnya.
Dari hasil
pemantauan ini juga, pihaknya menemukan cukup banyak makanan yang sudah
kadaluarsa dan masih berada di tempat penjualan.
Masyarakat
diminta jeli saat membeli makanan untuk melihat tanggal kadaluarsanya.
"Selain
itu juga saat membeli lihat kemasannya apakah sudah rusak atau belum."
"Kalau
kaleng jangan sampai kalengnya penyok karena udara dan bakteri bisa
masuk," jelasnya.
Pemantauan
bahan pangan akan terus berlanjut di titik pasar lainnya di Wonosobo selama
Ramadan. (*)