Setahun Kasus Stunting Turun 5,5 Persen, Pemkab Wonosobo Terapkan Gor Rong Unting

By Analisis Media 24 Okt 2022, 08:54:55 WIB   Kesehatan   wonosobo.sorot.co   Klik Link Berita

Kasus stunting di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2022 ini turun menjadi 14,4 persen, lebih rendah sebesar 5,5 persen dibanding tahun 2021 yaitu 20,22 persen. Namun, Pemkab Wonosobo tidak kendor untuk mengatasi kasus stunting, karena sejalan dengan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa prevelensi stunting harus di angka 14 persen pada 2024.

Melalui program Gotong Royong untuk Atasi Stunting (Gor Rong Unting), diharapkan kasus stunting di Wonosobo dapat menurun lagi hingga mencapai target nasional, bahkan bisa bebas dari kasus stunting.

Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa prevelensi stunting pada 2024 harus mencapai 14 persen, saat ini angka stunting Wonosobo dikisaran 14,4 persen. Untuk itu, guna menurunkan lagi angka stunting di Wonosobo, TP PKK Wonosobo melaksanakan program Gor Rong Unting berbasis pada kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat dalam sambutannya saat acara Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 di Gedung Sasana Adipura Kencana Wonosobo, Kamis, (20/10/2022).

Baca Lainnya :

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa penanganan stunting di tiap wilayah  memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Untuk itu, peranan perempuan didorong lebih aktif dengan meningkatkan program kerja yang berkualitas. 

Dalam penanganan stunting, tiap wilayah punya karakteristik yang berbeda. Saya yakin, melalui rapat konsultasi ini akan menghasilkan persamaan persepsi dan langkah dalam menentukan strategi bersama secara terpadu dan terintegritas pada tiap jenjang,” kata Dyah.

Selain itu, kegiatan ini menjadi kesempatan yang terbuka untuk saling bertukar dan berbagi informasi tentang kendala dan masalah yang dihadapi di tingkat desa atau kelurahan. Sekaligus sebagai sarana evaluasi atas capaian kerja yang selaras dengan visi misi PKK Wonosobo dalam menggerakkan dan memberdayakan perempuan.

Selain itu, Dyah juga menyinggung soal masih rendahnya rata-rata lama sekolah, tingginya kekerasan anak dan perempuan, pelecehan seksual, serta banyaknya rumah yang belum memiliki jamban sehat bagi rumah tangga di Wonosobo.

Mari kita optimalkan peranan posyandu, optimalkan juga kader pendamping ibu hamil sehingga akan menekan angka kematian ibu dan bayi. Akses kesempatan keterampilan bagi perempuan diperluas lagi, serta sosialisasikan hatinya PKK untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dengan cara pemanfaatan lahan sekitar,” tandasnya.

Sementara itu, dalam arahannya Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, selama 7 dasa warsa, kiprah dan peran PKK dalam pembangunan dinilainya sangat besar. Malalui program kerja yang disusun dengan tepat mutu dan tepat sasaran mampu mengakomodir kepentingan anggota dan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini, katanya, dapat dijadikan ruang bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo untuk memberikan bimbingan, pembinaan dan fasilitasi kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan. Sehingga dapat bersinergi, terarah dan terpadu dalam mengelola program kegiatan yang ada.

Saya harap akan semakin menguatkan peran PKK dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin dinamis, seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan dini dan anak putus sekolah,” pungkas bupati.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan hadiah pelaksana terbaik lomba Posyandu Tingkat Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 yaitu, Juara 1 Posyandu Widodo 2 dari Desa Gondang Watumalang, Juara 2 Posyandu Cakra Baskara 3 dari Desa Kalidadap Wadaslintang, dan Juara 3 Posyandu Bima Sakti 3 dari Desa Kembaran Kalikajar.